Tiap Keadaan Mendatangkan Kebaikan

Entrepreneurship / 2 April 2011

Kalangan Sendiri

Tiap Keadaan Mendatangkan Kebaikan

Hot Triany Nadapdap Official Writer
1847

Beberapa kali Bapak Yakobus Charlie, Mitra CBN, terjatuh dari sepeda sewaktu masih di kelas 1 SMP. Dugaan bahwa rasa sakitnya hanya rasa sakit biasa saja membuat orang tuanya hanya membawanya ke tukang urut. Namun ternyata efek rasa sakit itu tidak dirasakan langsung karena tanpa disadari kecelakaan itu membuat pertumbuhan tulangnya tidak normal. Mulai kelas 3 SMP badannya terlihat membungkuk dan rasa sakit sering dirasakan di tulang kakinya. Dia pun memeriksakan kesehatannya karena ingin mengoperasi tulang belakangnya tetapi dokter syaraf menyampaikan adanya resiko lumpuh total jika dilakukan operasi sehingga rencana tersebut dibatalkan.

Dengan kondisi badan yang tidak sempurna, Bapak Yakobus melanjutkan keinginannya untuk masuk ke fakultas kedokteran. Tantangan pun dihadapinya karena beberapa dosen dan dekan tidak menyetujuinya berkuliah di fakultas tersebut. Pertolongan Tuhan dirasakannya saat dia akhirnya diterima berkuliah di fakultas impiannya tersebut sama dengan mahasiswa lainnya. Kecelakaan kembali terjadi saat dia sedang kuliah kerja PTT di Kemiri, Purworejo saat dia mengendarai sepeda motor bersama temannya. Sepeda motor mereka bertabrakan dengan mobil dan terbalik ke pinggir jalan. Begitu sadarkan diri dia sudah di rumah sakit tapi dia tidak dapat merasakan kakinya lagi. Dia sangat sedih karena berpikir karir dokternya akan berakhir saat itu melihat kondisi kakinya yang lumpuh total.

Pemeriksaan kesehatannya pun memungkinkan dia untuk melakukan operasi dan hasilnya dirasakan kemajuan karena dia mulai dapat menggoyangkan kakinya, merasakan pinggang sampai ke lututnya kembali. Namun kembali di tahun 1998 dia terjatuh saat sedang berlatih jalan dan mengakibatkan kondisinya kembali menurun. Terapi ulang dan berlatih menendang bola dilakukannya kembali namun perkembangan yang dirasakan hanya ototnya saja yang dapat berkontraksi.

Saat ini (tahun 2010, red.) sekalipun Bapak Yakobus lumpuh dari bagian pinggang sampai ke kaki, tapi sampai hari ini Tuhan menjagai dan memelihara kehidupannya bahkan masih bisa melakukan profesinya sebagai dokter. Berikut beberapa kutipan percakapan antara Bapak Yakobus Charlie (YC) dengan Tim Mitra CBN (TM) yang mengunjunginya:

TM       : “Apakah Bapak pernah mengeluh pada Tuhan dengan keadaan Bapak seperti sekarang ini?”

YC        : “Sebagai manusia biasa, pernah terbersit dalam hati saya, ‘Mengapa Tuhan mengijinkan Saya mengalami semua ini?’. Saat emosi seperti itu datang, biasanya Saya menyendiri dan menangis dalam kamar. Tapi, hal itu tidak berlangsung lama karena ada penguatan dan peneguhan dari teman-teman dan saudara. Tapi, kemudian Saya membaca Alkitab dan mulai bisa berpikir  bahwa kehendak Tuhan ini sudah pasti yang terbaik dan Tuhan pasti tidak akan pernah meninggalkan saya. Dia pasti selalu menjaga kehidupan saya.

 

TM       : “Apa yang membuat Bapak memiliki pengharapan yang kuat dalam menjalani hidup dan apa rencana Bapak dalam menjalani kehidupan?”

YC        : “Firman Tuhan katakan, ‘Pencobaan yang kita alami adalah pencobaan-pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan kita..’. Saya pernah minta kesembuhan, tapi Saya sadar apa yang kita minta kepada Tuhan belum tentu yang terbaik. Kalau Tuhan ingin hidup Saya yang seperti ini menjadi berkat buat banyak orang, Saya menerima keadaan ini. Harapan Saya, bisa memotivasi dan menguatkan orang lain untuk jangan menyerah dengan kondisi hidup karena Tuhan pasti menolong kita dan seburuk apa pun kondisi kita, hidup kita pasti bermanfaat dan bermakna bagi orang lain.”

 

TM       : “Apa tanggapan dan harapan Bapak mengenai pelayanan CBN?”

YC        : “Saya merasa diberkati dengan keberadaan CBN dan Saya melihat pelayanan CBN mampu melayani banyak orang yang belum mengenal Tuhan karena jangkauannya yang sangat luas. Saya berharap, CBN tetap ada dengan program-program yang lebih menyentuh dan menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia.”

 

TM       : “Bapak masih ingat, kapan Bapak bergabung menjadi Mitra CBN?”

YC        : “Sebenarnya, Saya mengenal tayangan Solusi sejak tahun 2000. Saya melihat Solusi pelayanannya bagus karena dapat membuat Saya termotivasi dan membuat semangat hidup Saya tumbuh. Saya bergabung menjadi Mitra CBN sejak 2001 di Tangerang. Saya beberapa saat memang tidak aktif menjadi Mitra CBN karena sibuk mengurus kepindahan Saya ke Bogor. Saya pikir ketidakaktifan Saya membuat Saya dilupakan. Ternyata Tim CBN masih menghubungi Saya bahkan meluangkan waktu berkunjung ke sini. Saya sangat senang dengan kunjungan kedua ini karena masih bisa berbagi apa yang Saya rasakan dalam hidup Saya. Sebagai Mitra CBN, Saya ingin terus memberkati bangsa ini lewat pelayanan CBN.” (PM)

 

“Bentuk perhatian dan kasih yang Mitra CBN tunjukkan dengan mendukung program, kegiatan dan kegerakan yang kami lakukan di CBN, merupakan perpanjangan tangan Mitra CBN. Mitra CBN telah menunjukkan kasih pada begitu banyak jiwa di seluruh pelosok tanah air.”

 

Terimakasih Mitra CBN, Anda sungguh luar biasa!

 

 

Sumber : Data Mitra CBN - 2010
Halaman :
1

Ikuti Kami